Senin, 26 November 2012

Perang Samsung vs Apple


          
             Bila menyebut salah satu perusahaan elektronik tersukses saat ini, pasti nama Samsung tidak bisa dilepaskan. Pada kuartal kedua tahun 2012 saja, Samsung membukukan keuntungan USD 42,2 miliar. Tentu sangat menarik bila menelisik bagaimana cara Samsung bisa merengkuh kesuksesan. Menurut analis Don Reisinger dari Fortune, kiat sukses Samsung berbeda dengan pesaingnya yang fokus ke satu koridor menjadi menjual apapun. Reisinger memaparkan, Samsung menyasar konsumen rumahan, mulai dari ponsel, tablet, televisi, mesin cuci, kamera dan masih produk lainnya. Semua lini produk juga hadir untuk segmen menengah hingga kelas premium. Semuanya tersedia.
"Akhir tahun 2011, Samsung menjadi produsen TV nomor satu di dunia dengan menguasai 22,5% pasar. Ini belum termasuk penguasaan pasar lain yang dikuasai oleh Samsung," tukas Reisinger, seperti detikINET kutip dari Bussines Insider, Rabu (15/8/2012). Fokus bisnis yang dilakukan Samsung ini tentu saja berbeda dengan para kompetitornya, misalnya Apple yang menyasar segmen premium, Microsoft membangun platform untuk bisnis dan Google lebih fokus ke pengguna data. Dengan skema bisnis 'sapu jagat' yang dijalankan Samsung, vendor asal Korea Selatan itu bisa mengintegrasikan antar produknya. Misalnya tablet yang terhubung dengan TV, sehingga mengganti saluran dan streaming saling terpasang. Integrasi lain adalah kamera dengan blu-ray player, dimana pengguna bisa memperlihatkan hasil jepretan gambar dengan lebih cepat ke teman-temannya.
Melihat hal ini perusahaan Samsung menjadi perusahaan multinasional yang berbasis di Korea yang merupakan letak perusahaan induk yang memiliki strategi bisnis global untuk memperkuat bisnis komponen inti yang ada seperti chip memori dan TFT-LCD, dan memusatkan pada produk dengan nilai tinggi seperti sistem LSI, LCD ukuran kecil & menengah, dan komponen optik. Di masa depan, berdasar pada SOC (System On a Chip - Sistem pada Chip) dan SOP (System On a Panel – Sistem pada Panel) yang merupakan bagian utama dari semua industri permesinan, Samsung akan memusatkan diri pada tiga area usaha jaringan.
Pertama, usaha Jaringan Tetap Samsung akan dipusatkan pada TV digital dan server tetap dan usaha home gateway. Kedua, usaha Jaringan Mobile akan didasarkan pada handset tanpa kabel. Samsung akan memperluas usaha pada PDA dan laptop dan mempersiapkan telekomunikasi generasi mendatang, sistem IMT-2000. Ketiga, usaha Jaringan Kantor, Samsung akan memusatkan pada printer, Terminal IP, info mobile seperti area pameran.
Samsung Elektronics berada pada peringkat 1 untuk 9 produk dalam pasar elektronik dunia. Sebagai tambahan bagi produk peringkat 1, - chip memori, TFT-LCD, handset CDMA, perlengkapan pameran dan lain-lain. Samsung akan memasukkan TV digital, IMT-2000, komputer peripheral, dan Alat-alat Rumahtangga sebagai produk peringkat 1 dalam 4 area usaha strategi dan menyiapkan dasar-dasar untuk pertumbuhan masa mendatang. Kami juga akan memusatkan diri pada komponen inti seperti SOC,SOP dan lain-lain yang sangat penting sebagai dasar produk jaringan yang berbasis pada teknologi R&D dan Proses.
Berbeda dengan perusahaan multinasional lainnya, yaitu Apple Inc. Apple sendiri dalam menjalankan bisnisnya selalu berpijak pada dua hal, yakni lifestyle (gaya hidup) dan teknologi. Betul jika dikatakan para fans Apple adalah orang yang senang dengan gaya hidup, namun juga mereka orang yang paham soal kualitas daya tahan teknologi. tidak bisa hanya berjualan salah satunya. Lifestyle tanpa didukung oleh kualitas barang tentuakan ditinggalkan orang, begitu juga kualitas tanpa ada sentuhan marketing gimmick nya dapat tidak laku juga. Itu sebabnya, mengapa Apple menggandeng Intel Corporation sebagai salah satu partner dalam unit prosesornya. Karena Intel unggul pada teknologi dan juga pemasarannya diterima luas tidakhanya oleh end user (pemakai akhir) namun juga dikalangan programmer dan software developer. Dan hebatnya, Apple tidak hanya menjual produk maupun brand image, namun juga solusi, hal yang dulu kurang begitu disentuh oleh Apple. Banyak toko Apple yang menyertakan pelatihan multimedia dimana meski ujung-ujungnya mempromosikan kecanggihan produk Apple secara tidak langsung, namun pada prakteknya lebih mengedepankan suatu solusi, baik dalam hal keterampilan umum (multimedia) maupun khusus (Photoshop, Music, Animation dsb). Dalam suatu bahasan di CNBC News, dikatakan kemungkinan Apple akan sesukses atau lebih sukses ketimbang IBM saat masih jaya dalam dunia komputer. Hal ini tercermin dari pergerakan harga saham Apple yang terus meroket sepanjang waktu. Hal ini didukung dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan fitur Boot Camp (dualbooting) pada komputer Apple, sehingga para pengguna 3D Animation yang sebagian besar memang pasarnya ada pada komputer PC-Windows, perlahan-lahan mulai mencoba menjalankan program animasi mereka pada komputer-komputer Apple yang didual boot dengan Windows. Sehingga orang tidak lagi perlu dua komputer untuk menyelesaikan satu persoalan namun cukup satu komputer dengan dua sistem operasi, itu pun kemungkinan di masa depan,akan menjadi hanya satu operating system saja meskipun penulis tidak berani meramal siapayang akan menang nantinya. Namun memang sekali lagi, life style dan teknologi tetap merupakan pakem dasar yang terus dipegang oleh Apple. Sukses pada iPad menunjukan hal tersebut, dimana teknologi bertemu dengan gaya hidup. Hal ini yang harus diperhatikan oleh industri PC di tanah air, agar bisa melihat gambaran masa depan bagaimana seharusnya PC dibuat. Setiap 10 tahun sekali majalah bisnis Fortune memilih CEO of the Decade atau semacam kapten bisnis terhebat sepanjang 10 tahun. Kali ini pada tahun 2009 atau menjelang pergantian dasawarsa mereka menjatuhkan pilihannya pada sosok bernama Steve Jobs. Sosok karismatik ini kita tahu merupakan tokoh legendaris dibalik menjulangnya nama Apple dalam jagat kompetisi produk-produk digital. Kalaulah kita hendak mendulang sebuah eksemplar yang nyaris sempurna tentang INOVASI, maka perusahaan Apple mungkin pilihan yang tak terelakkan. Hampir semua perusahan didunia, termasuk pesaingnya Sony, Nokia dan Micorosoft, dipaksa untuk terkesima menyaksikan serangkaian inovasi nan brilian yang diracik oleh Steve dan pasukannya. Apple, dengan Steve Jobs sebagai Sang Master-nya, memang telah mendemonstrasikan bagaimana kekuatan inovasi dan daya kreativitas disenyawakan dalam parade produk-produk nan elegan. Yang mungkin perlu juga dicatat adalah ini : melalui parade produk brilian ini Apple telah merubah secara radikal latar belakang bisnis dalam tiga industri yang berbeda, yakni industri PC, musik, dan telekomunikasi. Dalam industri PC, Apple memberikan pelajaran penting tentang bagaimana mendesain sebuah produk dengan sentuhan estetika, lengkap dengan aplikasi yang tangguh dan user-friendly. Hasilnya adalah deretan produk bertajuk iMac dan Powerbook, serangkaian produk yang kemudian banyak ditiru oleh para pengekornya. Dalam industri musik, serbuan produk iPod-nya yang mendunia telah membuat para petinggi Sony terheran dengan strategi yang diterapkan, pening dan tak tahu harus berbuat apa. Para petinggi label musik dunia seperti BMG dan Universal Music juga hanya bisa gigit jari ketika tahu 80 % pangsa musik digitaldibeli melalui iTunes, toko musik digital milik Apple.Dalam industri telco, produk iPhone yang sungguh inovatif itu mungkin telah merubah definisi kita tentang apa itu arti produk ponsel. Kecanggihan ponsel ini, lengkap dengan ribuan aplikasi yang mudah didowload melalui iTune, membuat ponsel lain seperti milik Nokia menjadi ketinggalan jaman. Kekuatan ponsel masa depan ada pada kekuatan software-nya, dan sungguh dalam arena ini Apple telah melangkah jauh meninggalkan Nokia yang kini mungkin tengah terpuruk dalam hempasan debu kekalahan.Tak banyak sebuah perusahaan yang mampu memporak-porandakan persaingan dalam tiga jenis industri yang berbeda. Fakta bahwa Apple selalu mampu membentangkan samudra biru (blue ocean)´ dalam setiap industri yang dimasukinya membuat ia kini dianggap sebagai perusahaan yang lebih berwibawa dibanding IBM, GE atau Microsoft sekalipun.
          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar